Wakil Gubernur Jateng: Ro’an Adalah Pendidikan Etika dan Kebersamaan, Bukan Paksaan

- Reporter

Jumat, 17 Oktober 2025 - 18:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KENDAL – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maemoen menegaskan, ro’an yang dilakukan oleh para santri merupakan bagian dari mencari berkah, melalui kerja bakti atau gotong royong. Roan bukan pemaksaan.

Hal itu disampaikan usai membuka rangkaian peringatan Hari Santri Nasional Tahun Tingkat Jawa Tengah, Jumat, 17 Oktober di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in, Desa Jambearum, Patebon, Kabupaten Kendal.

“Ro’an adalah pendidikan yang bukan hanya berisi ilmu tetapi juga akhlakul karimah dan etika, bukan pemaksaan sebagaimana zaman feodal, tetapi bagian dari pembelajaran setiap santri. Termasuk saya dan kakak saya juga melakukan itu,” ujarnya.

Bersama ratusan santri dari pondok pesantren setempat, Gus Yasin, sapaan akrabnya mengikuti “Resik-resik Pondok (Ro’an) dan Bersatu Siaga (Bersih Desa Tampung Aspirasi Warga) Bersama Gubernur Jawa Tengah dan Bupati Kendal dalam Menjaga Kondisi Wilayah, di Ponpes Hidayatul Mubtadi’in, Jambearum, Patebon, Kendal”.

Gus Yasin mengatakan, ro’an berasal dari kata Arab ‘tabarrukan’ yang berarti mengharapkan berkah, yang kemudian disingkat menjadi rukan, lalu menjadi roan.

Bagi santri, lanjutnya, ro’an adalah kegiatan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan pesantren dengan bergotong royong. Ro’an merupakan pembelajaran moral yang dilakukan oleh kiai, dan dilakukan tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara Mesir dan Arab Saudi.

Baca Juga :  Sekda Jateng Tegaskan Sawah Harus Dilindungi Demi Pangan Nasional

“Ro’an ini kerja bakti atau gotong royong dan bukan pemaksaan seperti zaman feodal. Waktu saya di Suriah dan kakak saya di Saudi juga melakukan hal yang sama,” tegasnya.

Dia mencontohkan, saat belajar di Suriah, setiap hari, dirinya melakukan ro’an dengan mencuci 300 tempat makan santri setiap hari. Selama 3-4 jam tangannya harus berkutat dengan piring besi yang lebih berat dari piring lazimnya. “Bayangkan saat musim dingin, dengan cuaca di minus dua derajat, 3-4 jam harus mencuci piring-piring seperti itu,” bebernya.

Oleh karenanya, melalui peringatan Hari Santri Nasional, Gus Yasin mengajak para santri untuk mengingat sejarah resolusi jihad, dengan membangun bangsa dan merawat negara. Melalui ro’an, dia mengajak santri untuk merefleksikan nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan dan sosial dalam kehidupan sehari-hari.

Terkait adanya siaran televisi yang menyinggung tentang ro’an di lingkungan pesantren, Gus Yasin menyayangkan tayangan yang tidak melalui telaah lebih dalam. Dia mengingatkan agar dalam setiap muatan, televisi menjalankan kode etik, dengan siaran yang baik.

Baca Juga :  Anggota DPR Edy Wuryanto Sebut Program Makan Bergizi Gratis Bentuk Nyata Perhatian Pemerintah

“Tayangan kemarin tanpa telaah yang benar apa sebenarnya ro’an, dan pembelajaran apa yang diberikan kepada para santri melalui ro’an, yaitu akhlak dan sikap yang baik,” ujarnya.

Hadir Bupati Kendal Diah Kartika Permanasari, Wakil Bupati Benny Karnadi, Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Jawa Tengah Saiful Mujab, Pimpinan Pondok Pesantren KH Abdul Rahim serta Forkopimda. Hadir juga perwakilan pondok pesantren dari 35 kabupaten/kota yang mengikuti acara tersebut melalui daring.

Pada kesempatan tersebut, Gus Yasin juga mengajak kepada bupati dan walikota di Jawa Tengah untuk memberikan dukungan kepada pondok pesantren dengan memfasilitasi bebas retribusi untuk PBG (Persetujuan Bangunan Gedung) dan SLF (Sertifikat Laik Fungsi). Keduanya adalah izin penting yang harus dimiliki untuk memastikan sebuah bangunan legal dan aman.

“Saya mengajak kepada kepala daerah untuk mendukung kelayakan pendirian bangunan pesantren. Apresiasi kepada Kabupaten Kudus yang sudah membebaskan biaya PBG dan SLF untuk pembangunan pondok pesantren,” pungkasnya.*

Berita Terkait

Gus Yasin: Jangan Lalai, Polio Bisa Muncul Lagi Jika Imunisasi Turun
Wagub Jateng Dorong Gerakan Hijau di Waduk Mrica Banjarnegara untuk Cegah Sedimentasi
Program Speling Berbuah Manis, Pemprov Jateng Peroleh Bantuan Alat TBC Portable
Gus Yasin Ajak Negara Sahabat Investasi di Sektor Pariwisata Jawa Tengah
PKK Jateng Kenalkan Kencan Bumil, Integrasikan USG dan Layanan Cek Kesehatan Gratis
Dorong Partisipasi PAUD, Nawal Yasin Inisiasi Integrasi Layanan Posyandu di Jateng
Program Makan Bergizi Gratis Menyapa Warga Desa Kedungpring Cilacap
DPR dan BGN Sosialisasikan MBG di Blora, Bangun Generasi Sehat, Cerdas dan Berkualitas

Berita Terkait

Minggu, 26 Oktober 2025 - 16:27 WIB

Gus Yasin: Jangan Lalai, Polio Bisa Muncul Lagi Jika Imunisasi Turun

Minggu, 26 Oktober 2025 - 10:39 WIB

Wagub Jateng Dorong Gerakan Hijau di Waduk Mrica Banjarnegara untuk Cegah Sedimentasi

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 22:26 WIB

Program Speling Berbuah Manis, Pemprov Jateng Peroleh Bantuan Alat TBC Portable

Jumat, 24 Oktober 2025 - 20:28 WIB

Gus Yasin Ajak Negara Sahabat Investasi di Sektor Pariwisata Jawa Tengah

Jumat, 24 Oktober 2025 - 13:20 WIB

PKK Jateng Kenalkan Kencan Bumil, Integrasikan USG dan Layanan Cek Kesehatan Gratis

Berita Terbaru