Ombudsman RI Puji Pemprov Jateng, Aduan Penerimaan Murid Baru Berkurang Drastis

- Reporter

Kamis, 16 Oktober 2025 - 18:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SEMARANG – Ombudsman RI mengapresiasi Provinsi Jawa Tengah karena aduan terkait proses penerimaan siswa SMA/SMK Negeri di Jawa Tengah yang dinilai berkurang.

Hal itu disampaikan Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Jawa Tengah saat audiensi dengan Ahmad Luthfi di kantor Gubernur, Kota Semarang, Kamis, 16 Oktober 2025.

Gubernur menerima hasil kajian cepat (rapid assessment) terkait dengan potensi mal-administrasi penggunaan Data Terpadu (DT) Jawa Tengah, dalam prasyarat seleksi jalur afirmasi, sistem penerimaan murid baru di Jawa Tengah.

Hasil kajian cepat tersebut diserahkan Anggota Ombudsman RI, Robert Na Endi Jiweng, beserta Kepala Perwakilan Ombudsman RI Jawa Tengah, Siti Farida.

“Kami menyampaikan hasil review sistemik Ombudsman terkait dengan proses penerimaan siswa baru, khususnya di tingkat provinsi, berarti tingkat SMA dan SMK,” kata Robert.

Baca Juga :  Satu Warga Lampung Hilang Saat Banjir

Menurutnya, sistem penerimaan murid baru di Jawa Tengah semakin bagus. Aduan terkait permasalahan penerimaan murid baru tahun 2025, jauh berkurang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Turunnya aduan itu, tentu saja tidak lepas dari keberadaan data yang valid, khususnya seleksi jalur afirmasi bagi murid tidak mampu dan difabel.

Namun demikian, dari hasil kajian cepat tersebut, ditemukan beberapa kendala. Antara lain kendala dalam proses verifikasi dan validasi di tingkat kabupaten/kota, karena belum ada payung hukum yang kuat.

Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan, kajian cepat yang dilakukan Ombudsman RI merupakan bentuk investigasi eksternal, demi kesehatan organisasi dan pelayanan publik yang lebih baik. Ia meminta kepada Sekda Jateng dan OPD terkait, untuk membentuk tim kecil yang menangani data terpadu, terutama untuk berkoordinasi dengan pemerintah pusat.

Baca Juga :  Kamboja Jajaki Sinergi dengan Pemprov Jateng di Bidang Pendidikan dan Produk Halal

“Data ini memang sangat penting. Maka harus ada cara atau langkah agar mendapatkan data yang valid,” tandasnya.

Sementara itu, Sekda Jateng Sumarno, mengatakan, DT Jateng yang digunakan dalam verifikasi dan validasi sistem penerimaan murid baru, sebenarnya lebih presisi daripada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Gubernur berterima kasih kepada Ombudsman RI yang mendorong agar ada payung hukum yang jelas terkait penggunaan DT Jateng.

“Kami akan konsultasikan dengan kementerian terkait hal itu,” katanya.

Sumarno menambahkan, pemerintah pusat saat ini mengarahkan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) menjadi satu-satunya data terpadu yang digunakan. Namun proses pemadanan dari DTKS ke DTSEN butuh waktu yang panjang. Di sisi lain, proses atau kerja di lapangan terkait kebijakan, harus terus berjalan.*

Berita Terkait

Program MBG Diperluas di Semarang, Fokus pada Gizi dan Ketahanan Pangan
Kamboja Jajaki Sinergi dengan Pemprov Jateng di Bidang Pendidikan dan Produk Halal
Dubes Inggris Temui Gubernur Ahmad Luthfi, Bahas Kerja Sama Strategis di Jawa Tengah
AXA Mandiri Perluas Inklusi Keuangan, Edukasi 100 UMKM dan Beri Perlindungan Asuransi Gratis
Negara Hadir, Pemerintah Targetkan 1.285 Desa Terang di 2025
Sujarwanto hingga Irwan Hidayat, 19 Tokoh Dinobatkan Sebagai Figur Inspiratif 2025
Ahmad Luthfi Ajak Warga Jateng Teladani Semangat Pahlawan Pertempuran Lima Hari Semarang
BeritaKita Publisher dan Suara Pembaruan News Apresiasi 19 Tokoh Inspiratif Nusantara 2025

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 09:44 WIB

Program MBG Diperluas di Semarang, Fokus pada Gizi dan Ketahanan Pangan

Rabu, 22 Oktober 2025 - 19:25 WIB

Kamboja Jajaki Sinergi dengan Pemprov Jateng di Bidang Pendidikan dan Produk Halal

Rabu, 22 Oktober 2025 - 19:15 WIB

Dubes Inggris Temui Gubernur Ahmad Luthfi, Bahas Kerja Sama Strategis di Jawa Tengah

Selasa, 21 Oktober 2025 - 16:13 WIB

AXA Mandiri Perluas Inklusi Keuangan, Edukasi 100 UMKM dan Beri Perlindungan Asuransi Gratis

Minggu, 19 Oktober 2025 - 05:16 WIB

Negara Hadir, Pemerintah Targetkan 1.285 Desa Terang di 2025

Berita Terbaru