Metrojateng.id, Batang – Sejalan dengan komitmen perusahaan untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat, Nestlé Indonesia menggelar kegiatan Volunteering sebagai bagian dari Program Pendampingan Gizi di Aula Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu 8 Oktober 2025.
Program Pendampingan Gizi ini merupakan bagian dari inisiatif global Nestlé Dukung Anak Lebih Sehat (Nestlé for Healthier Kids) yang mendukung agenda Pemerintah dalam percepatan penurunan dan pencegahan stunting.
Kegiatan Volunteering Program Pendampingan Gizi sendiri melibatkan karyawan Nestlé Indonesia dari Pabrik Bandaraya bersama kader serta tenaga kesehatan setempat yang secara langsung mendampingi 52 anak penerima manfaat dari 12 desa di Kabupaten Batang.
Bupati Batang, M. Faiz Kurniawan, menyampaikan apresiasi atas langkah nyata Nestlé Indonesia dalam memperkuat upaya pemerintah menekan angka stunting di daerah. Menurutnya, kolaborasi antara Nestlé Indonesia, BKKBN, dan TP PKK yang telah terjalin sejak 2022 menjadi contoh nyata pentingnya sinergi pentahelix dalam menangani persoalan multidimensi seperti stunting.
“Program Nestlé Dukung Anak Lebih Sehat telah memberikan dampak signifikan di Kabupaten Batang. Kami berharap komitmen Nestlé ini dapat menjadi inspirasi bagi pihak swasta lain untuk ikut bergerak mencegah stunting dan mewujudkan generasi Batang yang sehat, cerdas, dan unggul menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Tahun ini, Program Pendampingan Gizi difokuskan pada tiga kabupaten, yaitu Pasuruan (Jawa Timur), Batang (Jawa Tengah), dan Karawang (Jawa Barat). Program dijalankan melalui kolaborasi lintas sektor antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, akademisi, kader, dan komunitas lokal untuk menciptakan intervensi gizi yang komprehensif sekaligus berkelanjutan. Secara nasional, inisiatif ini menargetkan lebih dari 630 anak berisiko stunting serta melibatkan sekitar 1.350 orang tua, kader posyandu, dan ibu hamil-menyusui di lebih dari 95 desa.
Direktur Corporate Affairs & Sustainability PT Nestlé Indonesia, Sufintri Rahayu, menjelaskan bahwa Nestlé berkomitmen memanfaatkan potensi makanan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Kami percaya gizi yang baik sejak usia dini menjadi fondasi penting bagi masa depan bangsa. Melalui Program Pendampingan Gizi, kami menghadirkan intervensi nyata sekaligus menggerakkan karyawan untuk mendampingi keluarga penerima manfaat dan kader posyandu. Kami berharap upaya ini dapat memperkuat peran keluarga dan komunitas dalam menciptakan generasi Indonesia yang lebih sehat dan berdaya,” ujarnya.
Di Kabupaten Batang, program ini menjangkau 259 balita di 50 desa dan empat kecamatan, dengan dukungan 66 kader dari 119 posyandu. Kegiatan dilaksanakan bersama Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) serta Pemerintah Kabupaten Batang.
Intervensi gizi dilakukan melalui pemberian satu butir telur dan segelas susu tinggi kalori DANCOW GroPlus setiap hari selama enam bulan untuk anak usia 1–4 tahun berisiko stunting. Selain itu, program juga mencakup edukasi gizi anak, pola asuh makan, jajanan sehat, penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta pemantauan antropometri rutin bersama tim ahli dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
Factory Manager Pabrik Nestlé Bandaraya, Norman Tri Handono, menegaskan pentingnya dukungan semua pihak agar program dapat berjalan efektif.
“Selama 180 hari ke depan, kami akan memantau peningkatan status gizi anak secara berkala, sekaligus meningkatkan kapasitas kader dan keluarga terkait praktik gizi seimbang. Program ini tidak akan berhasil tanpa dukungan Pemerintah Daerah dan partisipasi aktif masyarakat. Kami berharap kader dan keluarga dapat menjadi garda terdepan pencegahan stunting, guna menyiapkan generasi penerus bangsa yang sehat, kuat, dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045,” jelasnya.
Program ini mendapat sambutan positif dari para orang tua penerima manfaat. Salah satunya Ika Septiana, warga Kecamatan Bandar, yang mengaku merasakan perubahan positif pada anaknya.
“Anak saya kini mendapat tambahan gizi setiap hari berupa telur dan susu DANCOW GroPlus. Berat badan dan nafsu makannya meningkat, dan kami sangat terbantu. Semoga program ini terus berlanjut,” ujarnya.
Setelah pelaksanaan di Batang, kegiatan Volunteering Program Pendampingan Gizi akan berlanjut di Karawang pada 9–10 Oktober 2025, melibatkan karyawan dari Kantor Pusat Nestlé Indonesia di Jakarta. Sebelumnya, program serupa juga telah digelar di Pasuruan pada 4 September 2025.
Melalui inisiatif ini, Nestlé Indonesia tidak hanya memberikan dukungan gizi bagi anak-anak, tetapi juga memperkuat kolaborasi dengan masyarakat lokal untuk mewujudkan generasi Indonesia yang sehat, kuat, dan siap menuju Indonesia Emas 2045.*