Serap Aspirasi Sebelum Tetapkan UMP, Luthfi Ajak Semua Pihak Duduk Bersama

- Reporter

Selasa, 28 Oktober 2025 - 20:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengumpulkan Dewan Pengupahan, Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit, dan Satuan Tugas (Satgas) Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Provinsi Jawa Tengah di kantornya, Selasa, 28 Oktober 2025.

Pertemuan tersebut untuk melakukan dialog, konsolidasi, serta menyerap aspirasi dari buruh dan pengusaha sebelum pembahasan dan penetapan upah minimum provinsi (UMP) Jawa Tengah.

Dalam kesempatan itu, Luthfi menyatakan, regulasi mengenai upah minimum hingga kini belum terbit dari pemerintah pusat. Pihaknya masih membangun kekompakkan di antara unsur-unsur tersebut.

“Nanti saat regulasi dari pemerintah turun baru kita bahas secara detail,” kata Luthfi.

Ia menjelaskan, dialog tersebut merupakan komunikasi dari berbagai arah, mulai dari buruh, pengusaha, akademisi, dan pemerintah, agar memiliki pemahaman yang sama. Dengan begitu, tidak ada sumbatan-sumbatan informasi.

Baca Juga :  Bank Mandiri Jaga Tren Pertumbuhan Positif, Bukti Ketahanan Ekonomi Nasional Menguat

Setelah pertemuan itu ia akan melakukan dialog secara parsial dengan perwakilan buruh atau pekerja, pengusaha, dan akademisi guna menjaring aspirasi terkait formula dan penetapan upah minimum.

“Jadi perlu menyamakan persepsi. Jangan sampai buruh, pengusaha, dan pemerintah ada dikotomi yang merugikan kedua belah pihak (buruh dan pengusaha),” jelasnya saat memberikan arahan.

Dikatakan Luthfi, investasi di Jateng hingga kini terus menggeliat. Realisasi investasi di Jawa Tengah sampai triwulan III 2025 sudah menyentuh Rp66 triliun. Di mana 65 persennya merupakan penanaman modal asing (PMA), sisanya adalah penanaman modal dalam negeri (PMDN).

“Iklim investasi di Jateng ini golnya adalah kesejahteraan masyarakat,” kata dia.

Baca Juga :  Dukung Keberlanjutan, SBI Maksimalkan Pemanfaatan RDF

Ketua Asosiasi Pengusha Indonesia (Apindo) Jateng, Frans Kongi menilai, Jawa Tengah sangat strategis untuk investasi. Tidak hanya dukungan pemerintah dengan kawasan industri yang ada, tetapi juga karena upah minimum yang kompetitif.

“Saya setuju dengan Gubernur bahwa upah kita itu kompetitif,” kata dia.

DI tempat yang sama, Perwakilan buruh Nanang Setyono mengatakan, dalam formula penetapan upah harus benar-benar berdasarkan pada kebutuhan hidup layak (KHL). Berdasarkan survey, ada sekitar 69 item yang terdapat dalam KHL. Maka dari itu, ia berharap data mengenai KHL itu harus benar-benar mencerminkan apa yang dibutuhkan ,untuk meningkatkan kesejahteraan buruh atau pekerja.*

Berita Terkait

Jateng Catat Sejarah, Provinsi Pertama Tetapkan Penlok Buffer Zone Kilang Pertamina
Lewat Semarang Fashion & Beauty Market 2025, Mamerta Cake & Café Hidupkan Kreativitas Lokal
Korrun Group Ekspansi ke Jepara, Ahmad Luthfi Sebut Contoh Nyata Investasi Produktif
Bank Mandiri Jaga Tren Pertumbuhan Positif, Bukti Ketahanan Ekonomi Nasional Menguat
Kerja Sama Jateng dan Jatim Perkuat UMKM, Industri hingga Ketahanan Pangan
Sekda Jateng Minta Pelaku UMKM Tak Mudah Tergiur Pinjol Ilegal
Ahmad Luthfi: KUR Rp 361,36 Triliun Disalurkan untuk UMKM Jateng, Dorong Ekonomi Mikro Tumbuh
Peringati Hari Santri 2025, Wagub Jateng Buka Pameran UMKM Santri di Kudus

Berita Terkait

Selasa, 28 Oktober 2025 - 20:54 WIB

Serap Aspirasi Sebelum Tetapkan UMP, Luthfi Ajak Semua Pihak Duduk Bersama

Selasa, 28 Oktober 2025 - 09:25 WIB

Jateng Catat Sejarah, Provinsi Pertama Tetapkan Penlok Buffer Zone Kilang Pertamina

Senin, 27 Oktober 2025 - 22:25 WIB

Lewat Semarang Fashion & Beauty Market 2025, Mamerta Cake & Café Hidupkan Kreativitas Lokal

Senin, 27 Oktober 2025 - 19:22 WIB

Korrun Group Ekspansi ke Jepara, Ahmad Luthfi Sebut Contoh Nyata Investasi Produktif

Senin, 27 Oktober 2025 - 18:04 WIB

Bank Mandiri Jaga Tren Pertumbuhan Positif, Bukti Ketahanan Ekonomi Nasional Menguat

Berita Terbaru