Inovatif! Guru Ekonomi di Karanganyar Bikin Aplikasi Pendeteksi Makanan Tak Layak Makan

- Reporter

Rabu, 15 Oktober 2025 - 11:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KARANGANYAR – Prihatin adanya kasus keracunan sejumlah siswa dalam program makan bergizi gratis (MBG), membuat seorang guru di Karanganyar menemukan inovasi deteksi dini makanan melalui aplikasi android.

Aplikasi bernama Save Eat Smandakara ini dirancang sebagai pendeteksi makanan layak makan atau tidak berdasarkan gambar dan ulasannya.

Penemu aplikasi deteksi makanan itu adalah Taufik Mulyadi, guru ekonomi SMA Negeri 2 Karanganyar. Dia terdorong membuat aplikasi Save Eat Smandakara untuk menghindari siswa agar tak terdampak keracunan terhadap makanan.

“Aplikasi ini berfungsi untuk mendeteksi kelayakan makanan secara visual. Sehingga, harapannya peristiwa keracunan makanan dapat dihindari,”jelas Taufik kepada media, Selasa (14/10/2025).

“Saya prihatin, banyak terjadi kasus keracunan pada siswa, termasuk di Karanganyar, dari itu saya mencoba membuat aplikasi sederhana ini untuk membantu mendeteksi makanan layak atau tidak dikonsumsi,”imbuhnya.

Baca Juga :  Menu Sehat untuk Sang Pejuang Kecil, Poltekkes Semarang Dukung Orang Tua di YKAKI

Taufik menjelaskan, cara kerja aplikasi ini mengidentifikasi dari foto makanan yang dimasukkan ke aplikasi tersebut. Selanjutnya, akan ada ulasan seperti apakah makanan atau botol makanan atau minuman berlendir dan lain sebagainya. Hasil akhirnya, aplikasi akan memberikan rekomendasi apakah makanan tersebut layak makan atau tidak. Sehingga, makanan tidak perlu disentuh atau diicipi terlebih dulu.

“Kalau rekomendasi aplikasi tidak layak makan. Maka tim akan berkoordinasi apakah program makan itu dilanjutkan apa tidak sebaiknya,” tandasnya.

Baca Juga :  NPEC 2025, SMP Nasima Cetak Generasi Unggul dan Mandiri

Seperti diketahui, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan wakilnya Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), sangat getol menyukseskan program unggulan presiden Prabowo ini. Mereka gerak cepat dengan mendorong semua SPPG wajib memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Gubernur juga meminta semua daerah membentuk posko penanganan KLB (Kondisi Luar Biasa) MBG dengan membuka hotline pengaduan.
Hotline aduan program Makan Bergizi Gratis (MBG) provinsi bisa melalui nomor 0811-2622-000 dan Call center JNN 150945. Call Center SaberMaya Dinkes Kota Magelang di nomor 0851-4835-8535, Lapor Cepat Dinkes Kabupaten Banjarnegara di 0812-2900-1003, Hotline MBG Kabupaten Blora di 0811-2655-601, dan Hotline MBG Kota Pekalongan di 0852-2615-0966.*

Berita Terkait

Jateng Ajak Santri Optimalkan Lahan Pesantren untuk Ketahanan Pangan
Speling Diterjunkan ke Ribuan Pesantren, Pemprov Jateng Gencarkan Layanan Kesehatan Santri
Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Luncurkan Beasiswa Santri sebagai Wujud Komitmen Pendidikan Pesantren
MBG di Semarang Jadi Upaya Strategis Tingkatkan Gizi dan Kualitas SDM Anak
Taj Yasin Dorong Pesantren Harus Jadi Teladan Pencegahan Kekerasan Anak dan Perempuan
Cegah Penyakit dari Air dan Tangan: PKK Jateng Giatkan CTPS di Pesantren
Program PAUD Emas Jateng Hadirkan Pemerataan Pendidikan Anak Usia Dini Lewat Swadaya Masyarakat
Mengenalkan Tradisi Bahari, SMP Nasima Belajar di Galangan Kapal Batang

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 14:30 WIB

Jateng Ajak Santri Optimalkan Lahan Pesantren untuk Ketahanan Pangan

Rabu, 22 Oktober 2025 - 10:20 WIB

Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Luncurkan Beasiswa Santri sebagai Wujud Komitmen Pendidikan Pesantren

Selasa, 21 Oktober 2025 - 19:10 WIB

MBG di Semarang Jadi Upaya Strategis Tingkatkan Gizi dan Kualitas SDM Anak

Selasa, 21 Oktober 2025 - 12:37 WIB

Taj Yasin Dorong Pesantren Harus Jadi Teladan Pencegahan Kekerasan Anak dan Perempuan

Jumat, 17 Oktober 2025 - 10:04 WIB

Cegah Penyakit dari Air dan Tangan: PKK Jateng Giatkan CTPS di Pesantren

Berita Terbaru