Mengenalkan Tradisi Bahari, SMP Nasima Belajar di Galangan Kapal Batang

- Reporter

Kamis, 16 Oktober 2025 - 13:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BATANG – Dalam upaya menerapkan pembelajaran mendalam atau Deep Learning sebagaimana digaungkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), SMP Nasima Semarang terus berinovasi melalui kegiatan luar kelas yang bermakna.

Salah satunya diwujudkan lewat program Pengenalan dan Eksplorasi Lingkungan Jelajah Nusantara (PEL-JN) dan Eksplorasi, Live in, Ekspose, dan Jelajah Nusantara (ELE-JN).

Rabu (15/10), sebanyak 136 siswa kelas VII bersama 7 guru pendamping mengikuti kegiatan PEL-JN di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dengan mengunjungi galangan kapal kayu dan pabrik teh.

Di galangan kapal milik CV Berkah Mandiri yang berlokasi di Karangsari, Karangasem Utara, siswa mempelajari proses pembuatan kapal kayu berbagai ukuran, mulai dari 29 Gross Tonnage (GT) hingga 200 GT.

Mereka menyaksikan tahapan pengerjaan mulai dari persiapan bahan baku kayu meranti dari Kalimantan dan Papua, pembuatan konstruksi kapal, pelapisan bahan anti-biota laut (laminasi), pemasangan mesin, pengecatan, hingga kapal siap diluncurkan ke laut.

Baca Juga :  Sekda Jateng Apresiasi FK UNDIP, Ajak Dunia Pendidikan Kedokteran Lebih Inklusif

Kepala SMP Nasima Yudina Tri Heryanti, M.Pd. menjelaskan, kegiatan PEL-JN dan ELE-JN yang dilaksanakan serentak pada Oktober ini bertujuan mengenalkan peserta didik pada berbagai keunikan budaya, profesi, dan potensi daerah di Jawa Tengah.

“Dengan kegiatan PEL-JN untuk kelas VII dan IX serta ELE-JN untuk kelas VIII, siswa diharapkan memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman berharga tentang keragaman wilayah, profesi, dan budaya, yang memperkaya wawasan mereka,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Kepala SMP Nasima Karni Dwi Irmaningsih, M.Pd., yang turut mendampingi kunjungan, menambahkan bahwa pemilihan objek kunjungan ke galangan kapal bertujuan memperkuat karakter kebangsaan peserta didik.

“Sebagai bangsa maritim, sudah sepatutnya anak-anak diperkenalkan dengan tradisi bahari, salah satunya keterampilan masyarakat Batang dalam membuat kapal kayu,” katanya.

“Dengan melihat langsung proses produksi dan berdialog dengan pengrajin, mereka dapat memahami nilai kerja keras sekaligus menumbuhkan kebanggaan sebagai bagian dari bangsa maritim,” imbuhnya.

Baca Juga :  Diikuti 38 Negara, MTQ Internasional Digelar 28 Januari di Jakarta

Selain galangan kapal, rombongan juga mengunjungi perkebunan dan pabrik teh PT Pagilaran di Desa Keteleng, Blado, Batang. Siswa belajar mengenai proses produksi teh hitam berkualitas ekspor, mulai dari pembibitan, penanaman, pemangkasan, hingga pengolahan menjadi produk siap pasar. Kegiatan diawali dengan Welcome Tea, tradisi minum teh hasil olahan Pagilaran.

Di lokasi lain, kelas VIII dan IX SMP Nasima juga melaksanakan kegiatan serupa.

– Kelas IX mengadakan PEL-JN di Kabupaten Magelang, mempelajari karakteristik geografis dan potensi wisata di kawasan Ketep Pass serta kebun stroberi, sekaligus mengenal mitigasi bencana di wilayah Gunung Merapi.

– Kelas VIII melaksanakan ELE-JN di Desa Blambangan, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara, untuk menggali kekayaan budaya dan profesi masyarakat pedesaan.

Melalui kegiatan ini, SMP Nasima berharap peserta didik tidak hanya memahami konsep secara teoritis, tetapi juga mampu merasakan langsung pengalaman belajar yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.*

Berita Terkait

Jateng Ajak Santri Optimalkan Lahan Pesantren untuk Ketahanan Pangan
Speling Diterjunkan ke Ribuan Pesantren, Pemprov Jateng Gencarkan Layanan Kesehatan Santri
Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Luncurkan Beasiswa Santri sebagai Wujud Komitmen Pendidikan Pesantren
MBG di Semarang Jadi Upaya Strategis Tingkatkan Gizi dan Kualitas SDM Anak
Taj Yasin Dorong Pesantren Harus Jadi Teladan Pencegahan Kekerasan Anak dan Perempuan
Cegah Penyakit dari Air dan Tangan: PKK Jateng Giatkan CTPS di Pesantren
Program PAUD Emas Jateng Hadirkan Pemerataan Pendidikan Anak Usia Dini Lewat Swadaya Masyarakat
Inovatif! Guru Ekonomi di Karanganyar Bikin Aplikasi Pendeteksi Makanan Tak Layak Makan

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 14:30 WIB

Jateng Ajak Santri Optimalkan Lahan Pesantren untuk Ketahanan Pangan

Rabu, 22 Oktober 2025 - 10:20 WIB

Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Luncurkan Beasiswa Santri sebagai Wujud Komitmen Pendidikan Pesantren

Selasa, 21 Oktober 2025 - 19:10 WIB

MBG di Semarang Jadi Upaya Strategis Tingkatkan Gizi dan Kualitas SDM Anak

Selasa, 21 Oktober 2025 - 12:37 WIB

Taj Yasin Dorong Pesantren Harus Jadi Teladan Pencegahan Kekerasan Anak dan Perempuan

Jumat, 17 Oktober 2025 - 10:04 WIB

Cegah Penyakit dari Air dan Tangan: PKK Jateng Giatkan CTPS di Pesantren

Berita Terbaru